TASAMUH (TOLERANSI)


 

1.    Pengertian Toleransi

Toleransi dalam bahasa Arab dikenal dengan istilah tasamuh. Secara bahasa toleransi berarti tenggang rasa. Secara istilah, toleransi adalah sikap menghargai dan menghormati perbedaan antarsesama manusia. Toleransi merupakan salah satu sifat terpuji untuk berkihudapan yang harmonis dalam bertetangga, bermasyarakat dan bernegara.

Lihat Q.S. al-Hujurat/49:13

Atinya: “Wahai manusia! Sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Mahateliti.”


Q.S. al-Hujurat/49:13 ini mengandung pesan yang luar biasa, yakni kita diajarkan untuk tidak membeda-bedakan orang lain berdasarkan kekayaan, warna kulit, ras, suku bangsa, dan perbedaan fisik lainnya. Akan tetapi kita diajarkan untuk menjadi orang yang mulia di sisi Allah berdasarkan ketakwaan kita. Kita juga diperintahkan untuk saling mengenal berbagai jenis dan karakter manusia agar mampu memahami kelebihan dan kekurangan masing-masing.


Rasulullah saw. berpesan agar kita senantiasa bertoleransi dan menghargai perbedaan, seperti yang disabdakan dalam hadis berikut ini:

 

Artinya: “Diriwayatkan dari Abu Hurairah yang dimarfu’kan kepada Nabi saw., beliau bersabda: “Sesungguhnya Allah tidak melihat kepada rupa dan harta benda kalian, tetapi Dia hanya memandang kepada amal dan hati kalian.” (H.R. Ibnu Majah)


Maka sebagai seorang mukmin kita harus mengormati dan meghargai perbedaan antara kaum mukminin. Karena orang mukmin dengan mukmin lainnya adalah bersaudara yang diikatan dengan kali Iman kepada Allah SWT layaknya bangunan yang saling menguatkan antara satu dengan lainnya. Hal ini sesuai dengan Sabda Rosulullah saw:

Artinya: “Diriwayatkan dari Abu Musa Al Asy’ari ia berkata; Rasulullah saw. bersabda: “Antara seorang mukmin dengan mukmin yang lainnya adalah bagaikan satu bangunan, yang saling menguatkan satu sama lainnya.” (H.R. at-Tirmizi)


2.    Sikap Toleransi dalam Kehidupan Sehari-hari
 

Toleransi dapat diwujudkan dengan sikap-sikap sebagai berikut:
1.    Bergaul dengan semua teman tanpa membedakan agamanya.
2.    Menghargai dan menghormati perayaan hari besar keagamaan umat lain.
3.    Tidak menghina dan menjelek-jelekkan ajaran agama lain.
4.    Memberikan kesempatan kepada teman nonmuslim untuk berdoa sesuai agamanya masing-masing.
5.    Memberikan kesempatan untuk melaksanakan ibadah bagi nonmuslim.
6.    Memberikan rasa aman kepada umat lain yang sedang beribadah.
7.    Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain.
8.    Mengadakan silaturahmi dengan tetangga yang berbeda agama.
9.    Menolong tetangga beda agama yang sedang kesusahan.

3.    Batasan Toleransi (Tasamuh)

Toleransi merupakan sikap yang baik untuk menjalin keutuhan keharmonisan dalam bersosial dan bernegara. Namun, bukan berari seseorang yang bersikap toleransi harus melaksanakan ibdah agama lain. Islam membatasi hal itu sesuai dengan firman Allah Q.s Al kafirun :1-6


Coba perhatikan ayat ini:


Katakanlah: “Hai orang-orang kafir (yang mengingkari ajaran Allah)”
    
 
Aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah.
 

Dan kamu bukan penyembah Tuhan yang aku sembah.
 

Dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah,
 

Dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan yang aku sembah.
 

Untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku."


=================
Rangkuman:
1.    Toleransi disebut dengan Tasamuh berarti menghormati dan menghargai.
Dalil toleransi:
•    Q.s Al Hujarat/49:13 (manusia dicipta dari laki-laki perempuan dan dijadikan bersuku-suku dan berbangsa-bangsa untuk saling mengenai-tapi yang paling baik disisi Allah adalah yang paling bertaqwa)
•    Dari Sahabat Nabi saw Abu Hurairah “Allah tidak memandang wajah, hartanya tetapi amalnya (H.R. Ibnu Majah)
•    Dari Abu Musa Al Asy’ari “setiap muslim bersaudara” (H.R. at-Tirmizi)

2.    Sikap toleransi dikehidupan sehari-hari yaitu saling menghargai dan menghormati hari besar, ibadah, kepercayaan antar umat beragama dan menghargai pendapat, menjalin ukuwah/hubungan baik, bergotongroyong antar umat beragama.

3.    Batasan Toleransi (Tasamuh)
Menghargai dan menghormati dalam batasan keyakinan, ibdah, sosial namun bukan berarti mengikuti ajaran dan keyakinannya. Maka dalam Ibadah umat muslim mempunyai batasan yaitu sesuai dengan keyakinan kita sebagai umat islam. Sesuai dengan Firman Allah Q.s Al Kafirun ayat 1-6.